Sabtu pagi yang cerah, 18 Januari 2025, menjadi saksi semangat baru yang digaungkan oleh Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI). Melalui platform Zoom Meeting, organisasi yang mewadahi para cendekiawan Muslim ini menggelar kegiatan “HISSI Menyapa” ke-19 dengan tema penuh makna: “Januari Mandiri dan Rajab Mustajab“.
Acara yang dipandu oleh Dr. Abdurrauf, LC, MA selaku Wakil Sekretaris Bidang Syariah dan Kemasyarakatan ini menghadirkan Ketua Umum MN HISSI, Prof. Dr. Drs. KH. M. Amin Suma, BA, SH, MA, MM sebagai narasumber utama.
Mengawali sesi, Prof. Amin Suma membacakan Surat Al-Isra ayat 1 yang mengisahkan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Pemilihan ayat ini memiliki makna simbolik, mengaitkan tema “Januari Mandiri dan Rajab Mustajab” dengan momentum spiritual perjalanan agung Rasulullah.
“Januari Mandiri, berarti HISSI harus mandiri tapi tidak boleh sendiri. HISSI harus berjamaah dalam mengemban misinya,” tegas Prof. Amin Suma. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar anggota HISSI dan dengan lembaga-lembaga lain dalam mewujudkan cita-cita “Memasyarakatkan Syariah dan Mensyar’ikan Masyarakat”.
Merajut Kolaborasi, Merintis Universitas
Gagasan “Bulan Silaturrahmi” digulirkan sebagai langkah konkret untuk memperkuat kolaborasi tersebut. Prof. Amin Suma menyampaikan rencana silaturrahmi pertama dengan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) untuk menjajaki kemungkinan HISSI merintis perguruan tinggi online.
“Rajab Mustajab” menjadi semangat lain yang diusung HISSI. Prof. Amin Suma mengingatkan bahwa bulan Rajab adalah bulan yang penuh harapan sekaligus kecemasan, “khaufan wa thamaan”. Namun, kata “Rajab” yang juga berarti “kemajuan” mendorong HISSI untuk tetap optimis dalam melangkah meraih kemajuan.
Lebih lanjut, Prof. Amin Suma menyoroti peristiwa Isra Mi’raj yang jatuh pada bulan Rajab. “HISSI harus bisa menyibak hikmah terdalam dari Isra Mi’raj,” pesannya. Peristiwa Isra Mi’raj mengajarkan tentang keimanan, ketabahan, dan kepatuhan kepada Allah SWT. Nilai-nilai luhur inilah yang harus diinternalisasikan dalam setiap langkah dan program HISSI.
HISSI University: Mimpi yang Siap Digapai
Sebagai tindak lanjut dari semangat “Januari Mandiri dan Rajab Mustajab”, HISSI berencana merintis “HISSI University”. Prof. Amin Suma mendorong pengurus MPN HISSI untuk mempersiapkan program ini dengan matang, termasuk melakukan kolaborasi dengan lembaga-lembaga terkait seperti UICI.
Dalam hal pendanaan, Prof. Amin Suma menginstruksikan bendahara untuk mengoptimalkan sumber pendanaan dari internal anggota melalui program Wakaf Uang Tunai (WUT).
Silaturrahmi dan Optimalisasi Program
Untuk menggali potensi dan program unggulan, Prof. Amin Suma menginstruksikan silaturrahmi internal masing-masing Majelis HISSI. Sekretaris Jenderal HISSI ditugaskan untuk mengkoordinasikan sekretaris Majelis dalam rangka merealisasikan program ini.
Beliau juga mengapresiasi obrolan dan diskusi yang berlangsung di grup WhatsApp HISSI, terutama yang banyak dilakukan Dr. mahmud Said, diharapkan dapat menghasilkan program-program strategis dari masing-masing bidang.
Antusiasme Peserta dan Saran Konstruktif
“HISSI Menyapa” kali ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Beberapa peserta menyampaikan saran dan masukan yang konstruktif untuk kemajuan HISSI.
Prof Dr. Hj. Euis Amalia, mengusulkan fokus pada bidang ekonomi syariah dengan menyelenggarakan kegiatan di pagi hari. Beliau juga memberikan masukan terkait pengembangan HISSI University, yaitu dengan menginduk ke UICI atau mendirikan prodi secara mandiri. Euis menekankan pentingnya memperhatikan ketersediaan SDM, sarana prasarana, dan modal dalam pengembangan HISSI University.
sementara, Dr. H. Mahmud Said, menyarankan program infak seribu per hari dengan memanfaatkan kartu anggota HISSI sebagai kartu debit yang dapat di-debit secara reguler. Mahmud juga menyampaikan bahwa Bidang Kenotariatan telah memulai program dengan menyebarkan berita di Group WA dan buku-buku terkait kenotariatan syariah.
Dr. Lia (Pontianak), mengajukan usulan program kajian hukum keluarga yang menjadi fokus kajiannya. Beliau juga menyampaikan harapannya agar HISSI dapat segera berdiri di Pontianak atau memfasilitasi anggota di Pontianak untuk bergabung dengan HISSI Jakarta.
Menanggapi antusiasme para peserta, Prof. Amin Suma menutup sesinya dengan mengutip ungkapan yang menarik yang pernah beliau temukan pada spanduk di pinggir jalan , “Lebih baik dipaksa masuk surga daripada masuk neraka secara sukarela“. Pesan ini mengandung makna mendalam tentang pentingnya berjuang di jalan Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya, meskipun terkadang dihadapkan dengan berbagai tantangan dan kesulitan.
Di akhir acara, Sekretaris Jenderal HISSI, Ah. Azharuddin Lathif, memaparkan program-program HISSI yang telah dan akan segera dilaksanakan, antara lain: Edukasi dan literasi hukum keluarga yang akan diselenggarakan di Masjid Annur dan Nikmatul Ittihad., Kajian disertasi bulanan dengan tema pertama hukum keluarga, Kajian tema-tema hukum ekonomi syariah, dan Pembuatan standar kontrak syariah.
Dengan semangat “Januari Mandiri dan Rajab Mustajab“, HISSI siap menyambut tahun 2025 dengan optimisme dan komitmen yang tinggi untuk mewujudkan visinya dalam “Memasyarakatkan Syariah dan Mensyar’ikan masyarakat“.
About The Author
You may also like
-
HISSI Jalin Kerjasama dengan Dua DKM, Wujudkan Pengabdian Masyarakat di Usia 15 Tahun
-
Dua Peran Negara dalam Pemenuhan Hak Konstitusional Keagamaan Warga
-
Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia Gelar Pelantikan dan Seminar Nasional
-
Kajian Kitab Kuning Muamalah Maliyah Kontemporer Digelar Virtual Setiap Jumat
-
Seminar Nasional Kepailitan Syariah: Mencari Solusi Hukum untuk Sengketa Ekonomi Syariah