Tangerang Selatan – Universitas Pamulang (UNPAM) menjadi magnet bagi Majelis Pengurus Nasional Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (MPN HISSI). Kunjungan silaturahmi yang dilakukan HISSI pada Kamis, 6 Februari 2024, bukan sekadar kunjungan biasa. Lebih dari itu, HISSI ingin belajar dan menggali inspirasi dari UNPAM, terutama terkait pengelolaan perguruan tinggi yang terjangkau dan inklusif.
Rombongan HISSI yang dipimpin oleh Ketua Umumnya, Prof. Dr. KH. M. Amin Suma, BA., SH, MA, MM, disambut hangat oleh Rektor UNPAM, Dr. E Nurzaman AM., M.M., M.Si., di Gedung Rektorat UNPAM. Selain Prof. Amin, hadir pula tokoh-tokoh penting HISSI lainnya, termasuk Sekretaris Jenderal Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH., Dr. Mahmud Said, SH, MH, Dr. Nisrina, SEI, MH, Dadi Kuswadi, SH, MH., Husnul Khatimah, SH, MH., Dr. Supriyadi Ahmad, MA., Dr. H Abdurrauf, Lc, MA, dan Muhammad Afif, SH.
Prof. Amin Suma mengungkapkan maksud kedatangan mereka. Selain bersilaturahmi, HISSI ingin belajar dari UNPAM yang dikenal sebagai universitas dengan biaya terjangkau dan ramah terhadap kaum dhuafa serta mahasiswa berkebutuhan khusus. “Kami ingin menggali kiat-kiat UNPAM dalam mengelola perguruan tinggi yang berkualitas namun tetap terjangkau bagi semua kalangan,” ujarnya.
Rektor UNPAM menyambut baik maksud HISSI. Ia pun berbagi pengalaman dan bercerita tentang UNPAM yang kini memiliki 102 ribu mahasiswa, menjadikannya universitas terbesar di Indonesia setelah Universitas Terbuka. “Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman. Prinsip kami adalah bagaimana agar semua warga negara punya kesempatan untuk kuliah,” kata Dr. Nurzaman.
DR. Nurzaman memaparkan bahwa UNPAM didirikan dengan filosofi “Berbagi untuk Negeri“. Yayasan Sasmita Jaya, yang mengelola UNPAM sejak tahun 2004, memiliki komitmen kuat untuk membantu pemerintah menyediakan akses pendidikan tinggi seluas-luasnya bagi masyarakat. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah biaya kuliah yang sangat terjangkau. Untuk program S1, biaya UKT hanya Rp 1,2 juta per semester tanpa uang gedung atau uang pangkal. Sementara untuk S2, terdapat pilihan biaya Rp 2,4 juta atau Rp 4,5 juta per semester, tergantung pada pilihan hari kuliah.
“Kami ingin menghilangkan semua penghalang bagi siapa pun yang ingin kuliah. Mulai dari penghalang finansial hingga fisik,” tegas Dr. Nurzaman. Saat ini, UNPAM memiliki 82 mahasiswa difabel yang aktif berkuliah. Bahkan, 14 mahasiswa tunanetra dan rungu telah berhasil diwisuda, termasuk seorang sarjana komputer tunanetra pertama di Indonesia.
Keterbukaan dan komitmen UNPAM terhadap inklusi menjadi inspirasi bagi HISSI. Pasalnya, HISSI sedang dalam tahap kajian untuk mendirikan HISSI University berbasis syariah.
Prof. Amin berharap UNPAM dapat memberikan pendampingan dalam proses pendirian universitas tersebut. “Kami sangat berharap UNPAM dapat menjadi mitra kami dalam mewujudkan HISSI University,” kata Prof. Amin. Bahkan, Prof. Amin mengusulkan agar di tahap awal, HISSI bekerjasama dengan UNPAM untuk membuka program studi berbasis syariah sebagai langkah awal kerja sama. Jika HISSI telah siap baru akan mendirikan Perguruan Tinggi secara mandiri.
Sementara, Wakil Rektor IV UNPAM, Prof. Dr. Oksidelfa Yanto, SH, MH, menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. Ia berharap dapat menindaklanjuti kerja sama dengan HISSI dalam berbagai kegiatan, seperti literasi dan edukasi hukum keluarga Islam (perkawinan dan waris), serta kolaborasi riset di bidang ilmu-ilmu syariah.
Menanggapi harapan Wakil Rektor IV, Sekjen HISSI, Ah Azharuddin Lathif, M.Ag, MH, menyambut baik tawaran tersebut. Ia bahkan menawarkan kerja sama yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada literasi dan edukasi hukum keluarga, tetapi juga pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. “Kita bisa mengadakan seminar, FGD, workshop bersama di UNPAM, bekerja sama dengan Mahkamah Agung, OJK, Bank Indonesia, termasuk Dewan Syariah Nasional MUI,” papar Azharuddin.
Kunjungan HISSI ke UNPAM tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi momentum penting bagi kedua belah pihak untuk menjalin kerja sama yang strategis. UNPAM dengan pengalaman dan komitmennya dalam menyediakan pendidikan tinggi yang terjangkau dan inklusif, menjadi inspirasi bagi HISSI dalam mewujudkan cita-citanya mendirikan HISSI University yang berbasis syariah. Kerja sama yang akan terjalin diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang ilmu-ilmu syariah.
About The Author
You may also like
-
Menyibak Tabir Isra Mikraj: Antara Spiritualitas, Sains Kuantum, dan Ayat-ayat Semesta
-
Mukjizat Isra Mikraj: Menjelajahi Dimensi Spiritual dan Ilmiah Bersama HISSI di Tahun 2025
-
HISSI Gandeng UICI, Wujudkan Mimpi Universitas Syariah Digital “HISSI University”
-
HISSI Gelar “HISSI Menyapa” ke-19, Gaungkan Semangat “Januari Mandiri dan Rajab Mustajab”
-
HISSI Jalin Kerjasama dengan Dua DKM, Wujudkan Pengabdian Masyarakat di Usia 15 Tahun